Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi perusahaan saat ini adalah mengimbangi pertumbuhan data yang cepat. Fenomena tersebut memerlukan penyimpanan data yang mumpuni. Penyimpanan data dengan metode tradisional yaitu penyimpanan fisik seperti arsip, kaset dan local disk tidak dapat memenuhi kebutuhan penyimpanan data perusahaan karena karena data durability yang rendah, sulitnya mengambil data yang disimpan, dan tidak dapat melakukan analisa data yang lebih mutakhir dikarenakan metode penyimpanan berbasis penyimpanan fisik tersebut tidak memiliki tools yang memadai untuk melakukan advanced analytic. Dari semua permasalahan diatas, maka terciptalah teknologi mutakhir pada masa ini yaitu Solusi Cloud. Cloud adalah pay-as-you-go media penyimpanan file berbasis online atau digital yang mengandalkan koneksi internet dalam pengaksesan data.
Banyaknya keuntungan menyimpan data di cloud memotivasi perusahaan berlomba-lomba ingin memindahkan data mereka ke cloud atau bermigrasi ke cloud. Ternyata, proses migrasi tersebut tidak semudah yang diperkirakan. Sebaiknya, perusahaan tidak langsung memindahkan data-data mereka tanpa persiapan yang matang. Amazon Web Services (AWS) sebagai penyedia cloud services menawarkan berbagai tools and services untuk memudahkan proses migrasi tersebut. AWS mendefinisikan proses migrasi dengan 3 fase. Ketiga fase tersebut dirancang untuk membantu perusahaan melakukan migrasi untuk berbagai ukuran data. Portofolio AWS migration tools yang lengkap dan third-party migration tooling ecosystem yang berpengalaman, menyediakan otomatisasi dan rekomendasi berdasarkan AWS machine learning untuk menyederhanakan dan mempercepat setiap langkah dari ketiga fase tersebut. Ketiga Fase itu adalah:
1. Assess (Penilaian Kesiapan)
Tahap pertama adalah penilaian kesiapan organisasi atau perusahaan untuk bermigrasi ke cloud. Tujuan dari fase ini adalah menentukan target yang diinginkan dari migrasi dan membuat rencana bisnis dari migrasi tersebut. AWS menyediakan tools untuk menilai kondisi anggaran on-premises perusahaan. Penilaian ini akan digunakan untuk menentukan ukuran cloud storage yang sesuai dan perkiraan optimalisasi biayanya. Tools tersebut adalah Readiness Assessment, yang memberikan proyeksi TCO (Total Cost Ownership) berdasarkan penggunaan.
Perencanaan bisnis pada migrasi dapat dibantu dengan Migration Portfolio Assessment. Tools ini menggunakan metodologi yang telah terbukti pada ratusan pelanggan AWS dengan migrasi skala besar. Setelah memiliki rencana bisnis, selanjutnya adalah mininjau strategi, panduan, pola migrasi dan perbaikan yang disediakan melalui AWS Prescriptive Guidance. Konten yang disediakan mencakup panduan inovatif dan praktis untuk menavigasi cloud landscape, merencanakan perjalanan migrasi dan mempercepat prosesnya.
2. Mobilize (Fase Migrasi)
Saat proses migrasi telah dimulai, kemungkinan besar ditemukan variabel-variabel yang sebelumnya belum ditemukan saat fase penilaian. Variabel tersebut biasanya adalah variabel yang lebih mendalam seperti hubungan antar aplikasi dan evaluasi strategi migrasi untuk mencapai target dari migrasi. Tidak setiap keputusan dalam migrasi dapat diotomatisasi, tetapi tools dari AWS yaitu AWS Application Discovery Service secara otomatis mengumpulkan dan menyajikan informasi mendetail tentang dependensi dan pemanfaatan aplikasi untuk membantu membuat keputusan yang lebih tepat saat merencanakan migrasi.
3. Migrate and Modernize
Selama fase migrasi dan modernisasi, setiap aplikasi dirancang, dimigrasikan, dan divalidasi sesuai mapping yang ada di on-premises. AWS Migration Hub adalah salah satu tools untuk migrasi dan modernisasi cloud. AWS Migration Hub adalah tools yang dibutuhkan untuk mempercepat dan menyederhanakan proses migrasi AWS. Seperti membuat rencana bisnis atau membuat inventaris berbasis data dari IT Asset yang ada. Setelah rehosting atau replatforming aplikasi pada AWS, Migration Hub Refactor Spaces dapat membantu modernisasi aplikasi dalam menghilangkan pekerjaan yang tidak dibutuhkan dalam membangun dan mengoperasikan infrastruktur AWS.
Dengan lebih dari satu juta pelanggan global aktif, AWS telah membantu organisasi dari semua ukuran bergerak dan berkembang di cloud. Market leader seperti Ferrari, Formula 1, Moderna, NASA, NHL, Orangetheory Fitness, PBS, Redfin, dan Snapchat semuanya memilih AWS untuk membantu mereka meningkatkan kecepatan bekerja, menurunkan biaya, dan mempercepat inovasi.
PT. Netmarks Indonesia sebagai AWS Consulting Partner di Indonesia siap untuk membantu mempercepat dan melancarkan perjalanan anda menuju digital transformation dan memudahkan perpindahan anda ke cloud. Untuk mengetahui detil lebih lanjut mengenai layanan AWS, anda dapat menghubungi kami di marketing@netmarks.co.id atau mengisi form pada website ini.
Sources:
Comments