Salah satu tantangan dari belanja online adalah customer tidak dapat merasakan pengalaman berbelanja yang sempurna seperti tidak dapat mencoba produk. Meskipun hal tersebut secara teknis memang tidak mungkin dilakukan pada e-commerce atau online shopping, aplikasi augmented reality (AR) menawarkan cara untuk memberi pelanggan pengalaman berbelanja secara online dengan lebih menarik.
Apa itu Augmented Reality?
Augmented Reality atau AR adalah teknologi yang dapat memberikan interaksi antara dunia nyata dan dunia virtual secara real-time menggunakan berbagai perangkat (device). Penjelasan lebih lanjut mengenai Augmented Reality adalah teknologi yang menampilkan sebuah informasi berupa bentuk video, gambar, animasi, dan model 3D dalam bentuk objek virtual melalui perangkat seperti handphone, kacamata khusus, kamera, layar, webcam, dan sebagainya. Perangkat-perangkat tersebut akan berfungsi sebagai output device. Tidak hanya menampilkan, tetapi penggunanya juga dapat berinteraksi dengan objek virtual tersebut di dunia nyata secara real-time.
Apa Perbedaan Augmented Reality dan Virtual Reality?
Istilah "augmented reality" dan "virtual reality" sering digunakan secara bergantian, tetapi sebenarnya sangat berbeda. Virtual reality sepenuhnya virtual, sementara augmented reality hanya menambahkan objek virtual ke dunia nyata sampai batas tertentu. Augmented reality lebih portabel, sedangkan virtual reality membutuhkan peralatan. Virtual Reality harus mengenakan headset khusus virtual reality seperti Oculus sehingga pengguna harus memastikan bahwa lingkungan nyata disekitarnya aman untuk bergerak saat berada di lingkungan virtual. Sedangkan Augmented Reality, biasanya hanya membutuhkan smartphone, tablet atau kacamata AR. Oleh karena itu, augmented reality lebih mudah digunakan oleh masyarakat luas.
Penggunaan augmented reality pada e-commerce sudah dilakukan oleh Snapchat (perusahaan teknologi kamera dari Amerika Serikat). Snapchat memiliki produk Shopping Lens yang memungkinkan customer mencoba produk yang akan mereka beli secara virtual (Virtual Try-On). Bahkan, Snapchat telah mengupgrade Shopping Lens mereka sehingga bisa dikombinasikan dengan katalog produk. Upgraded Shopping Lens memberikan informasi produk dan SKU. Detail harga dan warna diperbarui secara real-time, memungkinkan pengguna untuk melakukan pembelian pada item dan model yang tersedia.
Partner uji coba beta untuk Shopping Lens yang telah diupgrade yaitu Ulta Beauty dan MAC Cosmetics menunjukkan hasil positif. Ulta Beauty mendapatkan $6 juta dalam pembelian di Snapchat menggunakan Upgraded Shopping Lens, dengan lebih dari 30 juta uji coba produk dalam periode dua minggu. MAC Cosmetics mengalami peningkatan brand awareness 2,4 kali lebih tinggi dan purchase intention 9 kali lebih tinggi.
Selain itu, The Current menyebutkan Snapchat tengah mengembangkan Camera Kit for AR Shopping yaitu software yang dapat mengintegrasikan Snapchat’s Try-On technology (Shopping Lens) ke website atau mobile apps sebuah brand. Puma adalah brand pertama yang menggunakan software ini pada halaman website mereka.
Penggunaan Shopping Lens memang hanya baru dicoba oleh brand-brand besar dunia, tetapi jika brand anda ingin mencoba teknologi augmented reality, anda dapat memulainya pada divisi marketing terlebih dahulu. Penggunaan augmented reality pada divisi marketing sudah banyak dilakukan, contohnya adalah marketing campaign menggunakan Instagram filter atau QR Code. Konsultasi ataupun implementasi Augmented Reality dan Virtual Reality dapat menghubungi Netmarks Indonesia melalui form contact us di website ini maupun email ke marketing@netmarks.co.id
Sources:
Comments