Perkembangan zaman membawa manusia kepada kehidupan yang lebih baik, dengan teknologi baru terus bermunculan mendukung berbagai bidang seperti kesehatan, transportasi bahkan hiburan. Salah satu bidang krusial dalam kehidupan yang juga terus beriringan dengan teknologi adalah kesehatan. Berbeda dari sebelumnya yang masih menggunakan peralatan tradisional, teknologi kesehatan sekarang sudah banyak alat bantu mesin yang menunjang proses-proses medis, baik itu perawatan, penanganan operasi, sampai produksi obat. Dengan canggihnya teknologi yang ada sekarang, telah menjawab banyak batasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki manusia di bidang kesehatan pada masa lalu.
Salah satu teknologi canggih yang ikut berkontribusi dalam dunia kesehatan adalah Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI). Artificial Intelligence (AI) adalah simulasi kecerdasan manusia dalam mesin yang diprogram untuk berpikir seperti manusia dan meniru tindakannya. Teknologi ini memiliki potensi untuk mengubah banyak aspek seperti perawatan pasien, penelitian dan obat-obatan. Sudah ada sejumlah studi penelitian yang menunjukkan bahwa AI dapat berkinerja sebaik atau lebih baik daripada manusia dalam tugas-tugas medis, seperti contohnya mendiagnosa penyakit yang saat ini telah mengungguli ahli radiologi dalam mendeteksi tumor ganas. Berikut beberapa penerapan AI yang memberikan manfaat di bidang kesehatan:
1. Menjaga Kesehatan
Salah satu penerapan terbesar Artificial Intelligence adalah consumer health applications. Penggunaan AI dan Internet of Medical Things (IoMT) dalam consumer health applications sudah membantu masyarakat menjaga kesehatan. AI dalam consumer health applications membantu penggunanya lebih memahami pola dan kebutuhan sehari-hari tubuh mereka sendiri ataupun keluarga mereka. Pemahaman ini dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas kehidupan agar lebih sehat atau terhindar dari perilaku tidak sehat. Selain itu, AI membantu tenaga kesehatan untuk lebih memahami pola dan kebutuhan sehari-hari pasien mereka dan dengan pemahaman itu mereka dapat memberikan saran, panduan, dan dukungan yang lebih baik agar pasien tetap sehat.
2. Deteksi Dini
Artificial Intelligence sudah digunakan untuk mendeteksi penyakit seperti kanker dengan lebih akurat pada tahap awal. Menurut American Cancer Society, sebagian besar mammogram (tes pemindaian untuk melihat gambaran kelenjar payudara dan jaringan di sekitarnya) menghasilkan hasil yang salah, menyebabkan 1 dari 2 wanita sehat diberitahu bahwa mereka menderita kanker. Penggunaan AI memungkinkan peninjauan dan terjemahan mammogram 30 kali lebih cepat dengan akurasi 99%.
Ada juga perangkat yang dapat digunakan pasien dan perangkat medis lainnya yang dikombinasikan dengan AI diterapkan untuk mengawasi penyakit jantung pada tahap awal. Informasi ini memungkinkan dokter dan perawat lain untuk lebih memantau dan mendeteksi kondisi yang berpotensi mengancam jiwa pada tahap yang lebih awal dan dapat segera diobati.
3. Efisiensi Pengolahan Data Kesehatan
Watson for Health IBM membantu organisasi perawatan kesehatan menerapkan teknologi untuk mendapatkan dan mengumpulkan data kesehatan untuk diagnosa dalam jumlah besar. Watson dapat meninjau dan menyimpan lebih banyak informasi medis dari setiap jurnal medis, data gejala, juga studi kasus pengobatan di seluruh dunia secara eksponensial lebih cepat daripada manusia. Dengan data yang terkumpul tersebut, diagnosa dapat diperoleh lebih akurat dan lebih cepat dengan metode pengelompokkan (clustering) pada Artificial Intelligence.
Meningkatkan perawatan membutuhkan penyelarasan data kesehatan yang besar dengan keputusan yang cepat dan tepat. Analisis prediktif dapat mendukung pengambilan keputusan dan tindakan klinis serta tugas administratif. Menggunakan pattern recognition untuk mengidentifikasi pasien yang berisiko berdasarkan kondisinya yang memburuk karena gaya hidup, lingkungan, genomik, atau faktor lainnya adalah area lain di mana AI mulai berlaku dalam perawatan kesehatan.
4. Membantu Perawatan
Selain memindai data kesehatan untuk membantu mengidentifikasi penyakit pasien, Artificial Intelligence dapat membantu dokter mengambil pendekatan yang lebih komprehensif untuk manajemen penyakit, mengkoordinasikan rencana perawatan dengan lebih baik, juga membantu pasien untuk mengelola dan mematuhi rencana perawatan jangka panjang mereka dengan lebih baik.
Robot telah digunakan dalam pengobatan selama lebih dari 30 tahun. Mulai dari robot laboratorium sederhana hingga robot bedah yang sangat kompleks yang dapat membantu ahli bedah manusia bahkan dapat melakukan operasi sendiri.
5. Mempersingkat Waktu Penelitian
Proses dari laboratorium penelitian ke pasien adalah perjalanan yang panjang dan mahal. Menurut Asosiasi Penelitian Biomedis California, proses suatu obat dari laboratorium penelitian hingga siap digunakan pasien membutuhkan rata-rata 12 tahun. Hanya lima dari 5.000 obat yang memulai pengujian praklinis yang berhasil diuji pada manusia dan hanya satu dari lima obat ini yang pernah disetujui untuk digunakan pada manusia. Selanjutnya, rata-rata, perusahaan akan menghabiskan US$359 juta untuk mengembangkan obat baru dari laboratorium penelitian ke pasien.
Penelitian dan penemuan obat adalah salah satu aplikasi terbaru untuk AI dalam perawatan kesehatan. Dengan mengarahkan kemajuan terbaru dalam AI untuk merampingkan proses penemuan obat, ada potensi untuk memangkas waktu pemasaran obat baru dan biayanya secara signifikan.
6. Mempermudah Pelatihan
Artificial Intelligence memungkinkan peserta pelatihan untuk menjalani pelatihan dengan cara yang tidak dapat dilakukan oleh algoritma sederhana. Adanya Natural Language Processing (NLP) di AI untuk berkomunikasi dengan peserta pelatihan, berguna untuk mengambil inti pembicaraan/pertanyaan sehingga peserta terbantu dalam mencari tahu sesuatu dan dapat menginformasikan jawaban sebelumnya membuat kemampuan peserta dapat terus disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan belajar mereka.
Canggihnya teknologi Artificial Intelligence, belum membuat Artificial Intelligence menggantikan dokter manusia sepenuhnya dalam skala besar, melainkan akan meningkatkan upaya mereka untuk merawat pasien. Seiring waktu, dokter dapat bergerak ke arah tugas dan desain pekerjaan yang memanfaatkan keterampilan manusia yang unik seperti empati dan persuasi. Mungkin satu-satunya penyedia layanan kesehatan yang akan kehilangan pekerjaan dari waktu ke waktu adalah mereka yang menolak untuk bekerja sama dengan Artificial Intelligence.
Sources:
[1] Wired (2016). http://www.wired.co.uk/article/cancer-risk-ai-mammograms
[2] California Biomedical Research Association. New Drug Development Process
[3] No longer science fiction, AI and robotics are transforming healthcare https://www.pwc.com/gx/en/industries/healthcare/publications/ai-robotics-new-health/transforming-healthcare.html
[4] The potential for artificial intelligence in healthcare https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6616181/
d