Dalam era transformasi digital, migrasi ke cloud menjadi kunci untuk meningkatkan efisiensi operasional, skalabilitas, dan inovasi. Dengan cloud, organisasi dapat mengakses teknologi terkini, seperti kecerdasan buatan dan analitik data, tanpa investasi besar dalam infrastruktur fisik. Migrasi ke cloud adalah proses memindahkan aplikasi, data, dan infrastruktur teknologi dari pusat data lokal ke platform cloud publik, privat, atau hybrid. Proses ini memungkinkan perusahaan untuk mengakses teknologi komputasi yang lebih fleksibel dan hemat biaya dibandingkan dengan sistem tradisional.
Migrasi ke cloud membutuhkan strategi yang terencana dan eksekusi yang hati-hati. Hindari kesalahan umum ini untuk memastikan proses migrasi berjalan lancar dan memberikan manfaat maksimal bagi bisnis Anda. Artikel ini bertujuan untuk memberikan wawasan tentang berbagai kesalahan yang sering terjadi selama proses migrasi ke cloud dan bagaimana langkah yang tepat untuk mencegah hal tersebut dapat terjadi saat proses migrasi ke cloud.
Kesalahan yang Kerap Terjadi Saat Migrasi ke Cloud
Kurangnya Perencanaan yang Matang
Banyak organisasi memulai migrasi ke cloud tanpa memahami kebutuhan bisnis dan teknis mereka. Hal ini dapat menyebabkan alokasi sumber daya yang tidak efisien dan peningkatan biaya secara signifikan. Untuk mengatasi hal tersebut Anda bisa melakukan analisis kebutuhan bisnis dan teknis secara menyeluruh. Kemudian buat roadmap migrasi dengan tahapan yang jelas, termasuk analisis risiko yang mungkin terjadi.
Migrasi Tanpa Audit Infrastruktur yang Ada
Kesalahan ini dapat terjadi akibat kurangnya atau bahkan tidak mengevaluasi aplikasi dan data yang layak untuk dimigrasikan dapat menyebabkan beban biaya dan kompleksitas yang tidak perlu. Sebaiknya sebelum melakukan migrasi, lakukan audit terhadap seluruh aplikasi dan data sebelum migrasi. Identifikasi mana yang perlu dipertahankan, diubah, atau dihapus. Prioritaskan aplikasi yang kritis untuk migrasi tahap awal.
Keamanan yang Terabaikan
Hal berikutnya yang kerap terjadi yaitu pengabaian terhadap keamanan data. Ketidakmampuan mengelola keamanan data dapat menyebabkan risiko pelanggaran data dan ketidakpatuhan terhadap regulasi. Anda dapat menerapkan enkripsi data terlebih dahulu, baik saat transit maupun saat disimpan untuk menjaga keamanan data bisnis Anda.
Pemilihan Model Cloud yang Tidak Tepat
Pastikan Anda sudah berkonsultasi dengan ppenyedia cloud untuk menentukan model cloud yang tepat bagi kebutuhan Anda. Salah memilih model cloud (public, private, atau hybrid) dapat menyebabkan ketidaksesuaian dengan kebutuhan bisnis dan operasional. Evaluasi kebutuhan organisasi terhadap skalabilitas, privasi data, dan anggaran sebelum memilih model.
Kurangnya Pelatihan untuk Tim
Staf yang tidak memiliki keahlian cloud dapat menghambat pengelolaan sistem pasca-migrasi. Anda bisa membentuk tim khusus dengan keahlian cloud, kemudian lakukan pelatihan cloud untuk tim teknis maupun non-teknis.
Estimasi Biaya yang Tidak Tepat
Perusahaan terkadang mengabaikan biaya tersembunyi, seperti transfer data dan pengelolaan sumber daya. Untuk mengatasi hal tersebut, gunakan tools manajemen biaya cloud seperti AWS Cost Management, kemudian rancang anggaran yang memperhitungkan biaya tambahan maupun biaya tak terduga.
Migrasi Sekaligus atau Big Bang Migration
Memigrasikan seluruh sistem dalam satu langkah dapat meningkatkan risiko kegagalan operasional. Lakukanlah migrasi secara bertahan (phased migration) dengan melakukan pengujian untuk tiap-tiap tahapnya. Mulai dengan aplikasi non-kritis untuk mengurangi risiko.
Mengabaikan Pemantauan dan Optimasi Pasca-Migrasi
Tidak memantau performa dan penggunaan cloud dapat menyebabkan kinerja buruk dan pemborosan biaya. Gunakan alat monitoring seperti CloudWatch dari AWS dan lakukan evaluasi sertia optimasi secara berkala.
Strategi Agar Terhindar dari Kesalahan dalam Migrasi ke Cloud
Membangun rencana migrasi yang terstruktur
Identifikasi kebutuhan bisnis dan teknis secara detail, lalu susun roadmap yang mencakup target, timeline dan penilaian risiko. Libatkan semua pemangku kepentingan dalam proses perencanaan.
Audit dan evaluasi infrastruktur yang ada
Audit aplikasi, data, dan sistem untuk menentukan kesiapan migrasi, prioritaskan aplikasi non-kritis untuk migrasi awal sebagai langkah uji coba untuk meminimalkan risiko.
Mengembangkan strategi keamanan cloud
Terapkan enkripsi data (saat transit dan penyimpanan). Gunakan autentikasi multi-faktor dan kontrol akses serta pantau aktivitas pengguna maupun log keamanan secara berkala.
Memilih model cloud yang tepat
Analisis kebutuhan skalabilitas, privasi data, dan anggaran untuk memilih model cloud (publik, privat, atau hybrid). Pertimbangkan kompatibilitas teknologi dan persyaratan keamanan.
Pelatihan dan edukasi untuk tim
Adakan pelatihan khusus untuk staf teknis dan non-teknis. Anda juga dapat memfasilitasi tim untuk kursus sertifikasi seperti AWS Certified Solutions Architect.
Mengelola anggaran dengan cermat
Untuk mengelola anggaran Anda dapat menggunakan tools manajemen biaya seperti AWS Cost Management kemudian buatlah anggaran yang realistis dan tinjau pengeluaran secara rutin.
Migrasi secara bertahap atau Phased Migration
Mulai dengan aplikasi kurang kritis untuk meminimalkan risiko, kemudian terapkan pengujian performa disetiap tahap sebelum melanjutkan migrasi lainnya.
Pemantauan dan optimasi pasca migrasi
Gunakan alat pemantauan seperti Amazon CloudWatch untuk melacak performa aplikasi. Lakukan evaluasi berkala untuk mengoptimalkan penggunaan dan biaya cloud.
Kesimpulan
Migrasi ke cloud adalah langkah penting dalam transformasi digital, namun harus direncanakan dengan matang untuk menghindari kesalahan yang bisa berakibat merugikan. Organisasi perlu melakukan audit menyeluruh terhadap aplikasi dan data yang akan dimigrasikan serta memprioritaskan keamanan dan pengelolaan biaya.
Sebagai AWS Select Partner, Netmarks Indonesia siap mendukung Anda dalam merencanakan dan menerapkan migrasi cloud yang optimal. Dengan pengalaman dan keahlian kami dalam layanan AWS, kami memastikan kelangsungan bisnis Anda tetap terjaga. Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi kami melalui email di marketing@netmarks.co.id atau isi formulir kontak kami dengan menekan tombol konsultasi di bawah.
Refrensi:
Comments